Jumat, 25 Juni 2010

SEJARAH DAN BATASAN KONSELING

Sejak satu abad yang lampau dan khususnya dalam waktu tiga dekade yang lalu, psikoanalis telah tiba dan melakukan langkah-langkah bantuan dalam menolong penyakit mental yang ketika banyak diderita oleh warga Amerika serikat. Perkembangan konseling sebagai suatu metode menolong para individu memecahkan kesulitan-kesulitan dan berhubungan dengan masalah-masalah langsung dipengaruhi oleh Sigmund freud dan para ahli psikoanalisis yang tugasnya menstimulir interest dalam realita emosional.
Perang Dunia II mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap konseling. Studi-studi penelitian dan tugas-tugas personel yang berhubungan dengan perang diarahkan sebagian besar kepada rehabilitasi kepribadian atau mental. Setelah perang program-program konseling terhadap para veteran memberikan bantuan yang ekstensif dalam membantu orang-orang tersebut untuk merencanakan hari-hari depan mereka, mengatasi problem-problem penagturan kepribadian dan disesuaikan kembali dengan kehidupan warga negara sipil.
Peningkatan perhatian terhadap konseling pada akhir tahun 1940-an dan awal tahun 1950-an memberikan semangat terhadap beberapa gerakan untuk meningkatkan kualifikasi-kualifikasi tentang layanan konseling. Pada tahun 1947, The National Vocational; Guidance Association membentuk suatu komite untuk mempersiapkan konselor-konselor. Laporan akhir dari komite ini menyusun suatu garis-garis besar tentang suatu wadah umum untuk pendidikan bagi semua konselor. Wadah ini tidak hanya mempunyai bidang dalam hal penggunaan alat-alat dan teknik-teknik berupa test dan interview, tetapi juga studi tentang kepribadian dan pertumbuhan serta perkembangan individu. Beberapa tahun kemudian the Division of counseling psychology of America psychological association ( APA ) memusatkan perhatiannya pada usaha-usaha untuk mempersiapkan tenaga-tenaga konselor yang profesional. Sampai kurun waktu berikutnya pada tahun 1951 didirikanlah APGA ( American Personel and Guidance Association ) yang lebih meningkatkan perhatiannya terhadap konseling dan memprofesionalkan konseling. Akhirnya departemen-departemen negara dalam bidang pendidikan menentukan standard an memberikan sertifikat kepada konselor sekolah. Pertengahan tahun 1970-an beberapa gerakan terbukti memberiakan ijin bagi para konselor untuk membuka pratik swasta.
Selanjutnya perkembangan konseling di indonesia tidak lepas dari perkembangan Bimbingan dan Konseling terutama Bimbingan dan Konseling disekolah. Secara garis besar perkembangan konseling di indonesia berkembang pada awal tahun 1960-an. Faktor-faktor pendorong perkembangan konseling sekolah secara umum di indonesia menurut Mappiare ( 2002:10 ) yaitu
a)Pada diri individu terdapat masa-masa kritis pada setiap masa perkembangan terutama pada masa remaja.
b)Pada kondisi luar individu seperti kondisi teknologi yang berkembang pesat ; kondisi nilai-nilai demokratis, nilai-nilai humanistik vs nilai-nilai pragmatis, adanya ketidaksesuaian antara pendidikan dan lapangan kerja yang ada serta masalah kehidupan sosial-ekonomi yang semakin kompleks diantara krisis ekonomi, dekadensi moral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar